Tungau merupakan komponen debu rumah yang paling
penting karena paling sering menyebabkan alergi. Tungau merupakan binatang yang
sangat kecil seperti kutu dan tidak tampak oleh mata. Tungau hidup dari
serpihan kulit manusia dan biasanya tungau ini terdapat pada kasur dan bantal,
terutama yang terbuat dari kapuk.
A.
KLASIFIKASI
Kerajaan :
Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Arachnida
Upakelas : Acarina
Ordo : Acariformes
Famili : Pyroglyphidae
Genus : Dermatophagoides
Spesies:
Filum : Arthropoda
Kelas : Arachnida
Upakelas : Acarina
Ordo : Acariformes
Famili : Pyroglyphidae
Genus : Dermatophagoides
Spesies:
Dermatophagoides
farinae
Dermatophagoides
pteronyssinus
Blomia
tropicalis
B.
MORFOLOGI
Tungau merupakan binatang sejenis kutu yang ukurannya sangat
kecil, yakni 250-300 mikron berbentuk
oval, punggungnya cembung dan bagian perutnya rata. Tungau ini transient,
berwarna putih kotor, dan tidak bermata. Tungau betina panjangnya 300-450
mikron, sedangkan tungau jantan lebih kecil, kurang lebih setengahnya yakni 200
– 240 mikron x 150 – 200 mikron. Bentuk dewasa mempunyai 4 pasang kaki dan
bergerak dengan kecepatan 2,5 cm permenit di permukaan kulit.. Bila dilihat dari sisi fisiknya, bentuk binatang ini
lonjong dengan jumlah kaki 8 buah. Binatang mikrospis itu diembel-embeli kata
“debu” di belakang namanya karena hidupnya dari debu.
C.
SIKLUS HIDUP
Tungau betina setelah dibuahi mencari
lokasi yang tepat di permukaan kulit untuk kemudian membentuk terowongan,
dengan kecepatan 0,5 mm – 5 mm per hari. Terowongan pada kulit dapat sampai ke perbatasan
stratum korneum dan stratum granulosum. Di dalam terowongan ini tungau betina
akan tinggal selama hidupnya yaitu kurang lebih 30 hari dan bertelur sebanyak
2-3 butir telur sehari.
Telur akan menetas setelah 3-4 hari
menjadi larva yang akan keluar ke permukaan kulit untuk kemudian masuk kulit
lagi dengan menggali terowongan biasanya sekitar folikel rambut untuk
melindungi dirinya dan mendapat makanan. Setelah beberapa hari, menjadi bentuk
dewasa melalui bentuk nimfa. Waktu yang diperlukan dari telur hingga bentuk
dewasa sekitar 10-14 hari. Tungau jantan mempunyai masa hidup yang lebih pendek
dari pada tungau betina, dan mempunyai peran yang kecil pada patogenesis
penyakit. Biasanya hanya hidup dipermukaan kulit dan akan mati setelah membuahi
tungau betina.
D.
PENYAKIT YANG DITIMBULKAN
Tungau
(Dust Mite) merupakan Jenis kutu sangat berbahaya, yang berbahaya bukan kutunya
tapi kotorannya. Ada sekitar 2 juta tungau yang hidup di permukaan ranjang dan
bantal. Tungau ini hidup dari memakan serpihan sel kulit mati manusia. Mereka
mengeluarkan kotoran setiap hari dalam bentuk debu tungau yang sangat halus.
Debu tungau ini kemudian berterbangan setiap kali Anda bergerak di tempat
tidur. 30% orang dewasa dan anak-anak menderita alergi terhadap debu tungau.
Tungau adalah penyebab utama Asma, pilek/bersin, gatal-gatal, scabies, dan
bengkak pada kulit serta demam. Alergen
utama yang dikandung oleh tungau debu rumah adalah kotorannya, sisa-sisa cangkang tubuh & telurnya . Kotoran hewan ini mengandung banyak protein yang
menyebabkan alergi. Selama siklus hidupnya, seekor tungau dapat menghasilkan +
2.000 partikel kotoran (faces).
Gejala alergi
yang dapat disebabkan oleh tungau antara lain : Bersin-bersin, hidung buntu, berair, Mata gatal,
bengkak, Sesak nafas,
mengi, asma, Gatal dan bentol
di kulit.
E.
PENCEGAHAN
Pencegahan
Tungau atau skabies dapat dilakukan
dengan berbagai cara:
Ø Mencuci bersih, bahkan sebagian ahli
menganjurkan dengan cara direbus, handuk, seprai maupun baju penderita skabies,
kemudian menjemurnya hingga kering.
Ø Menghindari pemakaian baju, handuk,
seprai secara bersama-sama.
Ø Mengobati seluruh anggota keluarga,
atau masyarakat yang terinfeksi untuk memutuskan rantai penularan.
F. PENGENDALIAN
Pengendalian tungau adalah dengan
langkah-langkah berikut:
- Meminimalkan
penggunaan bahan yang disukai Tungau. Tungau debu paling hobi tinggal di
kasur, bantal, dan guling yang berisi kapuk. jika memungkinkan, ganti
dengan bahan dakron atau busa. kasur kapuk masih bisa dipakai, asal
dibungkus plastik sebelum diberi seprai. Karpet yang menjadi sarang debu
nomor satu, sebaiknya tidak digunakan di kamar tidur. untuk lantai, lebih
baik pilih yang berbahan ubin, kayu atau vinyl. Boneka dan mainan
anak-anak banyak yang terbuat dari kain berbulu. minimalkan jumlahnya.
jika ada bobeka berbulu, simpan dalam kotak tertutup. hindari tumpukan
buku atau perabotan yang juga mengundang debu.
- Kondiksikan
suhu dan kelembaban ruang. Tungau debu hidup subur di tempat yang gelap,
hangat dan lembab. suhu optinal untuk pertumbuhan tungau debu adalah 255 –
30 derajat celcius pada kelembaban 70 – 80 persen. karenanya usahakan
kamar tidur dalam kondisi terang dan kering. Cara termudah adalah dengan
mengijinkan udara dan sinar matahari masuk lewat jendela atau lubang
ventilasi. pertukaran udara dalam ruang mampu melenyapkan kelembaban,
sedangkan sinar matahari memang tidak disukai oleh tungau debu. Alat
pengkondisi udara/AC juga dapat dimanfaatkan untuk mempertahankan
kelembaban udara di bawah 35%.B bersihkan kamar tidur secara teratur debu
yang menjadi sarang tungau harus dibersihkan setiap hari. gunakan lap
basah atau vacuum cleaner. jangan menggunakan kemoceng, karena ini membuat
debu bertebaran dan debu hanya berpindah tempat.
- Gantilah
seprei, sarung bantal dan guling, setidaknya sekali seminggu. cuci dengan
air panas di atas agar tungau debu mati. gorden sebaiknya dicuci setiap 3
bulan sekali. servis AC setiap 6 bulan sekali untuk menghindari
bertumpuknya debu di filter.
G.
PENGOBATAN
Pengobatan tungau atau skabies yang umum digunakan
adalah dengan salep yang mengandung bahan seperti lindane,
permethrin, pyrethrin atau crotamiton. Bahan bahan kimia ini jamak terdapat pada
obat atau bahan pembunuh kutu. Obat obat ini tidak bisa anda peroleh dengan
bebas, harus menggunakan resep dokter karena merupakan obat keras yang harus
diperhatikan cara penggunaan dan indikasinya. Jadi, harus dipastikan dulu oleh
dokter anda menderita skabies baru dapat menggunakan obat ini.
Pengobatan dapat efektif bila salep
dioleskan ke seluruh tubuh dari dahi sampai dengan ujung kaki. Pada bayi dan
anak anak, salep dioleskan dari kulit kepala sampai dengan ujung kaki sebab
pada bayi dan anak anak, skabies juga menyerang kepala. HIndari menggunakan
obat obatan yang belum jelas khasiatnya untuk mencegah efek samping yang lebih
parah.
Kebetulan bayi saya mengalaminya dan sudah obat obat macam macam tapi akhirnya bisa sembuh setelah ke spesialis Kulit dan Kelamin Sp Kk.
BalasHapusBagus tulisan nya!
Terimakasih banyak info nya bermanfaat sekali